= Their Jobs
= Their Jobs
-
Meskipun di Tokyo saya memiliki banyak beban dan target dalam pekerjaan, tetapi saya masih memiliki kesempatan untuk bersantai. Di sini banyak tempat yang menarik dan lingkungan di mana saya bisa berinteraksi dengan orang-orang.
Jika ada masalah pun, kami bisa menyelesaikannya bersama-sama.
Tokyo memiliki fasilitas dan media yang membuat saya dapat mengekspresikan diri.
Hal tersebut membuat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan terjaga dengan baik, sehingga bekerja di Tokyo menjadi hal yang sangat menyenangkan. -
Menurut saya, daya tarik Tokyo adalah saya bisa belajar dari orang-orang dengan beragam latar belakang yang berkumpul di kota metropolitan.
Saya bisa bertemu dengan pelanggan dengan berbagai kewarganegaraan dan kalangan usia di pekerjaan saya.
Meskipun tidak mudah untuk memahami latar belakang dari masing-masing orang yang memiliki pola pikir berbeda, tetapi hal tersebut membuat perspektif saya menjadi luas.
Perbedaan besar antara orang yang bekerja di Taiwan dengan orang yang bekerja di Tokyo adalah perhatian yang diberikan dalam berkomunikasi. Di Tokyo, saat ini saya sedang belajar untuk menjalankan pekerjaan dengan komunikasi yang detail dan sopan.
Sebagai orang asing yang bekerja di perusahaan Jepang, saya tidak hanya bertemu dengan orang Jepang saja, tetapi juga memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dari negara lain, sehingga saya memiliki banyak kesempatan untuk memahami budaya yang berbeda dengan lebih dalam. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, saya menghormati dan berusaha memahami berbagai macam budaya, agar menjadi pribadi yang memiliki daya saing di masyarakat global melalui pertukaran internasional. -
Awalnya saya membayangkan Amerika, Singapura, dan Australia untuk melanjutkan jenjang pendidikan saya setelah lulus SMU. Belajar di Jepang hanya saya tambahkan sebagai pilihan terakhir. Ketika itu, Jepang adalah negara yang sangat unik bagi saya. Meskipun sama-sama berada di Asia dan jarak antara Jepang dan Vietnam tidak begitu jauh, tetapi saya merasa bahwa perkembangan ekonomi dan standar hidup di Jepang sangat tinggi jika dibandingkan Vietnam, dan budayanya juga jauh berbeda. Belajar di Jepang, di sebuah negara yang bahasa maupun kebudayaannya tidak saya ketahui merupakan pilihan yang paling tepat dengan jiwa saya yang menyukai tantangan.
-
Saya tertarik dengan kemampuan teknologi yang mutakhir di Jepang, sehingga saya berpikir bisa mempelajari teknologi yang mutakhir di Jepang.
Setiap hari saya bisa mempelajari teknologi sedikit demi sedikit dan berkomunikasi dalam bahasa Jepang, sehingga saya merasakan bahwa diri saya tumbuh dan berkembang. -
Saya pertama kali mengenal Jepang ketika SD. Saat itu di kelas saya komik Jepang seperti “Saint Seiya”, “Dragon Ball”, “Doraemon” dll. sedang populer. Kemudian ketika masuk SMP, saya mulai bermain basket karena terinspirasi oleh komik “Slam Dunk”. Semakin saya baca, saya jadi semakin tertarik dengan alur cerita dan tokoh di dalam komik tersebut sehingga saya berharap suatu hari saya bisa membaca komik aslinya dalam bahasa Jepang. Dengan membaca komik aslinya, nuansa dan kepribadian karakter yang sulit untuk ditunjukkan dan disampaikan melalui terjemahan bisa dipahami dengan lebih detail, sehingga kesenangan dan keseruan membaca komik pun bertambah. Saat ini pun berbagai genre komik seperti “One Piece”, “ Major”, “Kuroko's Basketball” dll. berjejer di rak buku saya, dan saya membacanya ketika ada waktu seperti saat di perjalanan atau di akhir minggu. Sejak kecil saya sudah memimpikan dunia komik. Dan saat ini di Tokyo, saya jadi bisa lebih mendekatkan diri ke dunia tersebut.
-
Selama ini saya telah berpindah-pindah tempat tinggal di berbagai kota.
Tetapi di mana pun saya berada, saya tidak menemukan tempat yang tidak disukai. Hal itu disebabkan karena saya bisa mendapatkan pertemuan yang menyenangkan di masing-masing kota. Begitulah yang saya rasakan.
Dalam hal ini saya merasa bahwa mungkin Tokyo adalah kota yang paling menarik di dunia.
Saya sangat menyukai kalimat Jepang yang bunyinya "Ichigo Ichie" (Sebuah pertemuan hanya akan terjadi sekali seumur hidup). Tetapi menurut saya, bagi kita yang dilahirkan dan di hidup di planet ini, “pertemuan” adalah salah satu keistimewaan terbaik yang kita miliki. Oleh karena itu, mungkin ini yang menyebabkan saya ingin hidup terus di kota yang memiliki pertemuan tak terhingga dan dipenuhi oleh banyak hal yang menyenangkan ini. -
Sejak kecil saya sudah mengagumi kehidupan di Jepang, tinggal di kamar yang keren seperti di dalam drama, dan saya juga sangat suka adegan bersepeda di kota. Akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk datang ke Jepang dalam rangka liburan dan bekerja. Meskipun sejak awal ada banyak hal yang saya khawatirkan, tetapi saya mendapatkan tawaran pekerjaan paruh waktu dari perusahaan di mana saya bekerja saat ini. Sekarang saya bekerja di industri desain yang saya sukai dan ketika melihat produk yang saya desain keluar di iklan TV atau dipajang di toko, saya sangat terharu sampai-sampai ingin menangis. Selama tinggal di Jepang yang saya dambakan, saya benar-benar merasa utuh karena setiap hari saya melakukan pekerjaan yang menyenangkan dan di hari libur pun banyak sekali hal yang ingin saya lakukan. Selain itu, setelah meninggalkan rumah orang tua dan hidup seorang diri di Tokyo telah membuat saya berhasil mencapai taraf seseorang yang lebih mandiri dan dewasa. Saya merasa bahwa saya hidup dengan menjadi diri sendiri.
-
Sejak zaman sekolah, saya sudah memiliki ketertarikan yang dalam pada Jepang karena pengaruh dari lingkungan dan keluarga. Saya juga sangat menyukai kota besar dan sejak pertama kali berkunjung ke Tokyo saya langsung jatuh cinta dengan Tokyo yang modern, stylish, dan penuh dengan keberagaman ini. Di samping itu, sebagai sesama negara Asia, Jepang memiliki kebudayaan yang hampir sama dengan negara saya, sehingga saya hampir tidak merasakan adanya gegar budaya. Itulah yang menjadi pemicu bagi saya untuk belajar bahasa Jepang. Jika Anda tinggal dan bekerja di sini, Anda dapat mengalami hal yang tidak dapat Anda alami di negara asal dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia yang tidak dapat Anda temui. Kemudian, saya juga memutuskan untuk bekerja di Tokyo karena dengan bekerja saya berharap dapat memperluas wawasan saya. Bagi saya, kehidupan di sini penuh dengan hari-hari yang menyegarkan dan penuh dengan tantangan.
-
Hanya dengan tinggal di Tokyo saya bisa merasakan berbagai macam pengalaman dan ada juga hal-hal yang dapat menumbuhkan inspirasi.
Saya memutuskan untuk bekerja di Tokyo dengan harapan, jika bekerja di kota yang kreatif ini, saya bisa mendapatkan pengalaman dalam bermasyarakat, dan menjadi inspirasi yang berguna di negara asal saya di masa yang akan datang. -
Sejak awal saya sudah mengidolakan Tokyo, dan saya juga pernah belajar di Tokyo. Saya mendapatkan tawaran pekerjaan di Nagoya dan saya bekerja lebih dari 10 tahun di Nagoya. Meskipun begitu, saya tetap ingin bekerja dan hidup di Tokyo sehingga saya keluar dari pekerjaan sebelumnya, pindah ke Tokyo, dan kembali bekerja di perusahaan tempat saya bekerja sekarang.
Saya rasa saya telah berhasil dalam kembali bekerja dan saya rasa langkah pertama saya dalam memenuhi tantangan telah sukses.
Selanjutnya saya akan bekerja keras di sini dan bertekad menuju perkembangan baru. -
Bekerja di Tokyo adalah tantangan besar, dan merupakan sebuah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Pekerjaan saya saat ini melibatkan pelanggan dari Jepang dan pelanggan berkewarganegaraan asing. Penanganan yang diberikan kepada pelanggan dari Jepang dan pelanggan berkewarganegaraan asing berbeda, sehingga saya diberi pengarahan dari para senior terkait tips-tips dalam melayani pelanggan Jepang, sedangkan penanganan untuk pelanggan berkewarganegaraan asing harus saya pikirkan sendiri. Saya rasa, saya bisa memanfaatkan apa yang telah saya pelajari dan alami selama ini, untuk mempelajari belajar banyak hal. Meskipun ini adalah tantangan yang besar, tetapi terkadang saya juga merasa tidak berdaya. Menurut saya, dengan menghadapi kondisi tersebut secara mandiri, saya jadi memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Karena departemen luar negeri di perusahaan kami belum lama terbentuk, saya pun menjadi salah satu orang yang mengembangkan departemen tersebut. Hal ini menjadi alasan bagi diri dan karir saya untuk menjadi lebih berkembang.
Saya sangat mencintai Jepang dari aspek kehidupan. Oleh karena itu setiap harinya saya bisa bersentuhan dengan hal-hal yang saya sukai. Saya sangat senang karena kapan pun bisa bersentuhan musik, TV, dan anime yang saya sukai. -
Bekerja di Tokyo sering dibayangkan sebagai sesuatu yang berat dan menimbulkan banyak stres, tetapi sebenarnya tidak seperti itu. Setiap hari ada tantangan yang berbeda, sehingga saya sangat menikmatinya. Dan ketika berhasil menaklukkan tantangan tersebut, saya jadi tumbuh dan merasa percaya diri sehingga saya merasa sangat bangga.
Bahasa Jepang bukanlah bahasa ibu saya, sehingga ketika akan menyampaikan informasi kepada pelanggan, saya harus memikirkan metode presentasi yang bisa memberikan gambaran yang jelas kepada pelanggan.
Di Jepang sendiri, orang dari Kanto dan Kansai memiliki budaya dan kebiasaan yang berbeda, dan ini cukup menarik karena saya bisa menyerap banyak hal dari situ. -
Sebagai salah satu kota besar di dunia yang terkemuka, di Tokyo kita bisa bertemu dengan orang dari beragam etnis, mengalami berbagai hal, dan bisa mengetahui tren terbaru dengan cepat dibandingkan orang lain. Dan Tokyo merupakan tempat di mana saya dapat tumbuh dan menantang diri sendiri tanpa henti. Itulah yang menyebabkan saya memilih untuk tinggal dan bekerja di sini.
-
Saya ingin tumbuh dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang bisa berkiprah di kancah internasional. Saya memutuskan untuk belajar di Jepang setelah lulus dari SMU di Cina. Setelah itu saya masuk ke sekolah bahasa Jepang di Cina dan 1 tahun kemudian diterima di universitas Jepang. Kemudian setelah lulus dari universitas, saya memutuskan untuk bekerja di Jepang. Tidak terbatas pada Cina dan Jepang saja, tapi saya juga ingin menjadi manusia yang bisa beradaptasi di negara manapun. Bersama dengan perusahaan, saya juga ingin menjadi pribadi yang lebih mengglobal lagi. Bisa atau tidaknya meningkatkan kemampuan memang tergantung dari kemauan diri kita sendiri, tetapi lingkungan juga memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil yang diperoleh.
Tokyo memiliki banyak peluang, dan dengan berkomunikasi bersama orang yang memiliki kewarganegaraan yang berbeda, saya jadi mengerti nilai-nilai yang berbeda, sehingga bisa memperluas perspektif saya. -
Karena teknologi dan arsitektur di Jepang sangat maju, ketika masih mahasiswa saya berpikir untuk belajar di Jepang suatu saat.
Di antara semua tempat di Jepang, saya tertarik dengan Tokyo karena selain menjadi ibu kota Jepang, Tokyo juga merupakan kota metropolitan di dunia.
Sayangnya saya tidak berhasil mendapatkan beasiswa dan menyerah untuk belajar di Jepang. Meski begitu saya tetap terus mempertahankan minat saya untuk pergi ke Tokyo.
Kemudian ketika bekerja SOFTFRONT Vietnam di Ho Chi Minh, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti training di Tokyo selama 3 bulan. Di sana saya bertemu dengan insinyur hebat di sekitar saya, yang bekerja dengan keras dan membuat saya menyaksikan keunggulan produk "Made in Japan" sehingga membuat saya berpikir ingin bekerja di Tokyo.
Setelah kembali ke Ho Chi Minh dan mendapatkan banyak pengalaman, pada bulan Agustus 2015 saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan induk SOFTFRONT Tokyo. Meskipun pada awalnya saya kesulitan untuk menyesuaikan diri, tetapi saat ini sudah cukup terbiasa. Dengan bekerja bersama para engineer yang unggul setiap harinya, saya mendapat stimulasi dan saya bisa merasakan bahwa diri saya telah tumbuh dan berkembang. Saya percaya bahwa jika kita berusaha tanpa menyerah dan terus mencoba, semua hal bisa terwujud. Saya harap rekan-rekan sekalian juga bisa mencobanya. Saya mendukung kalian semua. -
Saya ingin menyampaikan kepada rekan-rekan sekalian yang berpikir untuk bekerja di Tokyo, bahwa Tokyo adalah tempat yang memiliki banyak peluang. Di sini tersedia banyak tempat yang membuat kita bisa berkecimpung di berbagai bidang seperti industri IT, manufaktur, jasa, dll. Sejak SMU, saya telah memiliki gambaran untuk membangun hubungan antara negara kelahiran saya dengan Jepang melalui manufaktur dan saya berhasil mewujudkan impian saya untuk menjadi manajer di Tokyo.
-
Saat pertama kali datang ke Jepang, saya berada di Shizuoka dan saya belajar di sana selama 4 tahun. Ketika saya berpikir untuk bekerja, yang pertama kali ada di benak saya adalah tentang di mana kah saya akan bekerja. Di saat seperti itu saya mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Tokyo, sehingga untuk pertama kalinya saya berkunjung ke Tokyo. Pada saat itu saya hanya datang untuk bermain, akan tetapi kemanapun saya memandang, saya melihat senyum di wajah orang-orang dan merasakan kebahagiaan. Oleh karena itu, saya memilih Tokyo yang telah membuat saya merasakan kebahagiaan.
-
Alasan saya memilih untuk bekerja di Tokyo adalah karena saya merasa ada banyak hal yang menarik di sini. Sebelum memutuskan untuk pergi ke Jepang, saya memiliki tujuan untuk memperluas dunia saya yang sempit. Untuk itu, saya merasa perlu untuk bertemu dengan orang lain yang hidup di lingkungan yang berbeda dengan saya dan mencoba apa yang selama ini tidak pernah saya coba. Di Jepang ada banyak sekali orang dan juga lingkungan yang memungkinkan untuk saya mempelajari teknologi terkini. Saya memutuskan untuk bekerja di Tokyo karena saya rasa saya dapat mencapai tujuan saya di sana.
-
Saya mengambil jurusan Akuntansi saat kuliah di Jepang. Saya berharap dapat menggunakan bahasa Jepang dan pengetahuan saya di bidang Akuntansi saat bekerja. Saya terus ada di Tokyo sejak tiba di Jepang. Karena tertarik dengan kemudahan dan kepraktisan tinggal di Tokyo, saya pun berfokus untuk mencari pekerjaan di Tokyo.
-
Tokyo penuh dengan hal menarik yang membuat para petualang tidak merasa bosan.
Ada banyak hal menarik di kota ini seperti keindahan dari empat musim, gambaran masa depan yang diperlihatkan di berbagai sudut kota, serta juga kumpulan informasi dan tren terbaru dari seluruh dunia.
Selain itu, yang menjadi daya tarik adalah kita juga dapat bersahabat dengan banyak individu yang memiliki kepribadian menarik untuk bersama-sama menikmati permainan bernama kehidupan. -
Kesempatan itu bisa datang kepada siapa pun, asalkan kamu jeli untuk menemukannya. Di Tokyo, saya merasa dapat menemukan kesempatan untuk mengembangkan karier dan diri saya. Mempelajari bahasa, kebiasaan, dan bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang sangatlah menakjubkan. Rekan kerja saya memiliki banyak pengalaman, sehingga membantu saya untuk memahami apa yang harus saya lakukan dalam 5-10 tahun mendatang. Pekerjaan yang saya lakukan tidak membosankan karena setiap hari saya dapat merasakan pengalaman baru dan saya dapat menyesuaikan diri dengan budaya di perusahaan Jepang.
Secara personal, saya menghabiskan waktu luang dengan menjelajahi kota secara aktif untuk memahami kekayaan sejarah yang membentuk negara dan penduduknya. Zaman berkembangnya teknologi seperti sekarang ini memudahkan saya untuk terhubung dengan banyak orang. Berkat itu, saya mendapatkan pengetahuan mengenai kesempatan yang diraih oleh banyak orang, pilihan pendidikan dan pekerjaan serta cara mereka menentukan jalannya masing-masing.
Dalam beberapa bulan mendatang, saya berharap sudah dapat bicara dalam bahasa Jepang dengan lancar, bisa bekerja di luar negeri, dan tetap terhubung dengan rekan kerja di Jepang untuk membicarakan teknologi dan tren terbaru di pasar. -
"Berpikir dan bertindak dengan ekstrem!" Kalau saya bekerja, saya lebih memilih untuk mencoba pekerjaan yang sulit daripada mengerjakan yang mudah. Saya senang jika bisa mencapai dan melampaui hal yang ekstrem.
Saya dapat bertemu dengan diri saya yang tidak pernah saya ketahui hingga saat ini. Memang sulit jika tidak dapat memahami bahasa Jepang yang dikenal sebagai bahasa tersulit di dunia, tetapi dapat bekerja di Tokyo menjadi sumber semangat bagi saya. -
Memilih untuk tetap tinggal di Tokyo adalah sebuah keputusan besar bagi saya. Hampir seluruh keluarga saya kembali ke Taiwan atau Australia. Tetapi saya memutuskan ini setelah masa pertukaran pelajar di Sophia University berakhir dan saya tengah mencari kerja di Tokyo. Alasan saya ingin bekerja di Jepang karena banyak perusahaan Jepang di berbagai industri yang mendapatkan penilaian tinggi. Selain itu, orang Jepang juga sangat terorganisasi dan terlatih.
Lantas, saya meneliti banyak perusahaan dan mengikuti wawancara. Dari sudut pandang orang asing, ada banyak perusahaan internasional yang memiliki cabang di Tokyo, sehingga saya mencoba mengikuti wawancara di banyak perusahaan. Ini jelas tidak mudah bagi saya, tapi saya tidak menyerah. Walaupun saya berada dalam situasi yang sulit, saya yakin ada posisi bagi saya di suatu tempat di Tokyo dengan kemampuan bahasa dan latar belakang multikultural yang saya miliki. Saat mencari kerja, saya berfokus kepada industri mobile game yang tengah berkembang di Jepang.
Pada akhirnya, saya berhasil menemukan pekerjaan yang sesuai dengan saya. Saya dapat bekerja dengan menggunakan kemampuan berbahasa, latar belakang multikultural, pengetahuan akuntansi dan pengetahuan bisnis saya dalam bidang hiburan. Pada dasarnya, siapa pun pasti kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang tepat. Tetapi kita berusaha mencari kerja di luar negeri dan mengikuti wawancara dalam bahasa yang sangat berbeda, sehingga wajar jika kita gagal berulang kali.
-
Sejak masih sekolah, saya berpikir ingin mendirikan usaha sendiri. Saat saya berkesempatan untuk bekerja di Tokyo, saya terkejut karena ada banyak perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun. Saya kagum terhadap perusahaan Jepang yang menghargai klien dan karyawannya lebih dari apapun, patuh terhadap hukum, dan juga bertanggung jawab secara sosial.
Tokyo memiliki lingkungan bisnis yang baik untuk mendirikan usaha karena mudah untuk mendapatkan pendanaan, undang-undang yang matang, dan adanya berbagai bantuan untuk startup. Berkat pertemuan dengan banyak orang di banyak tempat, akhirnya saya dapat mendirikan usaha sendiri. -
Saya memilih untuk bekerja di Tokyo karena ingin berkontribusi bagi Korea yang merupakan negara kelahiran saya dan Jepang yang saya sukai. Hasrat ini selalu ada di dalam hati saya sebelum datang ke Jepang, dan selalu saya tegaskan dalam wawancara ataupun CV. Saya senang jika banyak orang mau datang ke Jepang setelah membaca tulisan ini dan saya bisa menjadi jembatan penghubung ke Jepang.
-
Saya ingin merasakan banyak hal di Tokyo.
-
Saya memilih Tokyo karena Tokyo merupakan kota terbesar di dunia.
Saya ingin mengembangkan kemampuan saya dengan bekerja bersama tenaga kerja yang unggul. -
Bagi saya, kota internasional yang besar di Asia seperti Tokyo sangatlah menarik.
Yang paling menarik adalah saya dapat berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara, serta merasakan teknologi terbaru dan hal-hal mutakhir lainnya -
Saya sangat terkejut melihat banyak hal saat pertama kali berwisata ke Tokyo. Misalnya melihat orang-orang yang berkeliling kota dengan menggunakan kimono. Saya juga tidak menyangka ada banyak pusat perbelanjaan dan toserba. Saya merasa kalau pakaian Jepang dan kemudahan hidup di sini yang terbaik di dunia. Karena itu saya ingin bekerja di Tokyo.
-
Saya merasa Tokyo merupakan lingkungan yang tepat untuk menggunakan apa yang sudah saya pelajari dan rasakan selama ini. Saya juga yakin dapat meningkatkan kemampuan saya dengan mencoba berbagai hal baru. Saya rasa hal yang paling "menantang" bagi saya hingga saat ini adalah menggunakan bahasa yang bukan bahasa ibu secara utama.
-
Selain merupakan pusat ekonomi penting di Asia, Tokyo adalah kota terdepan di dunia dalam bisnis, seni, budaya, dan gaya hidup. Tokyo juga merupakan pusat jejaring dan informasi untuk kehidupan serta pekerjaan. Tokyo juga merupakan tempat saya berkembang menjadi tenaga kerja global.
-
Tokyo merupakan kota yang aman dan mudah untuk pergi bekerja. Ada sedikit perbedaan dalam budaya bekerja dibandingkan kota lain. Saya dapat menemukan banyak masakan Indonesia di Tokyo. Ada komunitas orang Indonesia yang besar di Tokyo yang dapat membantu pada saat dibutuhkan. Di Tokyo juga ada kedutaan Indonesia, sehingga lebih mudah untuk didatangi saat harus membuat dokumen.
-
Saya memilih untuk bekerja di Tokyo karena saya dapat dengan bebas menentukan gaya hidup yang saya inginkan. Alasannya karena ada banyak toko yang trendi dan toko serba ada di sini. Saya juga dapat pergi ke mana saja dengan mudah karena ada banyak sarana transportasi. Selain itu, saya dapat hidup berkecukupan dengan gaji saat ini asalkan tidak boros. Saya juga senang karena banyak teman dari berbagai negara datang ke Tokyo yang merupakan ibu kota dari Jepang untuk berwisata.
-
1. Ada berbagai macam perusahaan besar berskala internasional di Tokyo. 2. Lokasi geografis Tokyo membuat nilai saya sebagai seseorang yang mampu menggunakan lima bahasa menjadi lebih menonjol. 3. Tokyo dekat dengan Taiwan, sehingga saya bisa pulang ke rumah saat akhir pekan.
-
* Karena saya ingin tahu mengenai lingkungan kerja dan sistem kerja orang Jepang.
* Karena saya ingin tahu bagaimana cara perusahaan Jepang mendidik karyawan baru. -
Saya bekerja di Taiwan selama 7 tahun sebelum datang ke Jepang.
Tetapi saya bosan dengan lingkungan saya. Pada saat itu, teman saya sewaktu kuliah menawarkan lowongan pekerjaan yang sangat berbeda dengan apa yang saya kerjakan. Saya pun mencoba untuk melamar, kemudian diterima dan sekarang saya berada di sini. -
Saya tertarik dengan bahasa dan suka mempelajari bahasa asing. Ketertarikan saya dengan bahasa Jepang muncul saat pertama kali berwisata ke Jepang, sehingga saya pun memutuskan untuk mengambil jurusan Bahasa Jepang di perguruan tinggi. Saya suka dengan suara yang dihasilkan oleh bahasa Jepang, sehingga saya sangat senang untuk berbicara dan mempelajari kata-kata baru setiap hari.
-
Saya bekerja di PwC Taiwan sebagai auditor selama empat tahun. Walau begitu, saya memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang saat bekerja.
Tetapi saya tidak bisa bicara selancar orang Jepang, sehingga terkadang saya merasa kesal karenanya.
Perusahaan saya menawarkan kesempatan untuk bekerja di luar negeri, sehingga saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja ke kantor cabang di Tokyo.
Sekarang ini saya bekerja di PwC Japan Tokyo. Selain ingin meningkatkan kemampuan bahasa Jepang, saya juga ingin lebih dalam lagi mempelajari budaya Jepang, dan ingin lebih berguna bagi perusahaan di negara asal saya. -
Saya sudah beberapa kali datang ke Jepang untuk berwisata, tetapi saya jadi lebih memahami budaya dan bahasa Jepang setelah tinggal dan bekerja di Jepang. Alasan saya memilih Tokyo karena Tokyo adalah pusatnya Jepang dan mudah menemukan sarana transportasi untuk pergi ke seluruh daerah di Jepang. Untuk seterusnya, saya ingin pergi berkeliling ke seluruh Jepang tanpa melupakan tujuan saya datang ke sini.
-
Sejak kecil, saya suka dengan Jepang dan ingin sekali tinggal di Jepang. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, saya mengambil jurusan Bahasa Jepang di perguruan tinggi, dan akhirnya saya pun bisa belajar di Jepang. Saat belajar di Jepang, saya dapat bersentuhan dengan budaya Jepang lebih dalam dan saya memiliki minat terhadap budaya, mulai dari budaya tradisional hingga budaya populer yang memesona. Sejak itu, saya terus bermimpi untuk bisa tinggal di Jepang. Sekarang saya sudah berhasil mewujudkan mimpi ini dan kedepannya akan terus membuatnya menjadi nyata.
-
Sejak masih kecil, saya sangat suka dengan Jepang. Hal ini berawal karena mendengar cerita dari kakak saya yang bekerja di Jepang. Sebenarnya, daerah yang paling saya sukai adalah Kanazawa. Namun di Tokyo, saya dapat merasakan budaya Jepang dan terus meningkatkan karier saya.
-
Tokyo merupakan pusat dari berbagai acara, dan acara di Jepang yang berskala besar biasa diadakan di Tokyo.
Karena itu, Tokyo merupakan salah satu kota yang cocok untuk bertukar pikiran dan mendapatkan berbagai informasi.
Selain itu, di Tokyo ada Akihabara yang merupakan lokasi terkenal bagi penggemar animasi, komik, dan game Jepang. -
Walaupun sumber daya alamnya tidak banyak, tetapi Jepang dapat mengembangkan negaranya lewat teknologi. Saya ingin mempelajari kebijakan manajemen dan metode operasional perusahaan Jepang yang berfokus kepada teknologi ini. Namun alasan terbesarnya adalah saya banyak dibantu oleh orang Jepang saat saya mengambil program sarjana dan pascasarjana di Jepang. Mempererat hubungan antar kedua negara telah saya putuskan untuk menjadi mimpi saya.
-
Saya suka lingkungan yang ramai. Karena itu, saya suka dengan Tokyo yang merupakan kota yang paling ramai di Jepang dan juga disebut sebagai kota yang tidak pernah tidur. Selain itu, layanan kereta di sini sangat praktis sehingga mudah untuk pergi ke mana saja. Saya mendapatkan banyak inspirasi selama tinggal di Tokyo, sehingga mudah untuk mendapatkan ide baru karena selalu merasakan hal terbaru di sini. Banyak orang asing yang tinggal di Tokyo, sehingga mudah sekali untuk mempelajari budaya negara lain. Selain itu, saya juga suka dengan Tokyo karena saya dapat menikmati makanan dari berbagai negara.
-
Tokyo merupakan rumah dari berbagai perusahaan serta pusat dari informasi tren dan teknologi terbaru. Ada banyak kesempatan di kota ini. Saya memilih untuk bekerja di Tokyo karena ingin meraih kesempatan dengan cara menyerap berbagai informasi dan pengetahuan yang saya dapatkan dari pekerjaan.
-
Pada dasarnya, bekerja di luar negeri adalah impian dari kebanyakan orang Indonesia. Ada banyak hal yang saya pelajari di Jepang (Tokyo). Nantinya ini semua dapat saya gunakan di negara asal dan membantu saya untuk berkembang.
Hal yang dapat saya pelajari di Tokyo adalah tentu saja bahasa Jepang. Selain itu, saya juga dapat mengenal budaya Jepang dan merasakan teknologi terkini.
Kelebihan yang tidak bisa saya rasakan di prefektur lain ini sangat membantu perkembangan karier saya. -
Saya sangat tertarik dengan budaya Jepang yang mencampurkan baik budaya tradisional dan masa kini dalam kehidupan sehari-hari.
Kebaikan hati (kesopanan) yang ditunjukkan oleh orang Jepang memiliki arti yang dalam pada kehidupan sehari-hari dan memberikan nilai yang tak berbatas ke dalam budaya.
Tokyo merupakan kota yang sangat luar biasa untuk ditinggali dan dijelajahi. -
Saya, yang mendapatkan beasiswa dari Oxford University untuk belajar di Japan University of Economic (JUE) ini, kemudian ditawarkan oleh JUE untuk bekerja di kampus mereka di Shibuya.
-
Di daerah yang memiliki produktivitas tinggi seperti Chiba, Saitama, Ibraki, dan lainnya, ada banyak sekali perusahaan yang kompetitif, orang-orang kreatif, dan transportasi umum yang luar biasa.
Tokyo merupakan tempat berkumpulnya tenaga kerja berkualitas dari segala penjuru Jepang.
Di sini juga ada banyak kesempatan untuk menemukan pekerjaan. -
Tokyo merupakan kota besar dengan populasi terbesar di dunia. Bagi anak muda, Tokyo merupakan tempat yang luar biasa dan penuh dengan begitu banyak kesempatan.
Salah satu alasan saya memilih untuk bekerja di Tokyo adalah karena kota ini sangat aman. Saya datang sendirian dari India tanpa rasa khawatir karena tahu kota ini sangat aman.
Saat saya masih sekolah, saya sering kali naik kereta sewaktu subuh dan juga kereta terakhir karena kerja sambilan, tetapi saya tidak sekalipun pernah merasa takut. Pindah ke negeri baru itu memang tidak mudah, tapi saya sangat merasa tenang di Tokyo. Saya harap akan banyak orang dari negara lain yang datang untuk menghabiskan waktu yang menyenangkan di Tokyo. -
Berkat bekerja sebagai guru bahasa Inggris selama empat tahun di Nagano, saya mampu meningkatkan kemampuan bahasa Jepang saya. Mengajar bahasa Inggris merupakan pengalaman yang menyenangkan. Akan tetapi, sejak dahulu saya memiliki mimpi untuk menjadi jembatan bagi Jepang dan Amerika, sehingga saya berpikir untuk menemukan pekerjaan yang bisa menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris sekaligus.(Saya tidak perlu menggunakan bahasa Jepang saat bekerja sebagai guru bahasa Inggris). Saya pindah ke Tokyo karena saya menemukan sebuah perusahaan untuk menggunakan kemampuan bahasa Jepang dan kemampuan bernegosiasi yang saya miliki.
-
Dalam beberapa tahun terakhir, saya sering mendengar tentang meningkatnya jumlah pekerja asing di Jepang. Awalnya, saya tidak yakin kalau memang ada kesempatan bagi orang asing untuk bekerja di Jepang. Namun seiring berjalannya waktu, saya menyadari ada begitu banyak kemungkinan dan kesempatan bagi orang asing di Jepang karena adanya globalisasi yang berlangsung di Jepang. Pengalaman yang saya dapatkan di Jepang akan menjadi media yang baik bagi saya untuk berkembang secara personal dan profesional, serta membuka lebih banyak kesempatan di dunia global.
-
Tokyo memiliki sarana transportasi yang paling praktis di dunia, khususnya jalur kereta. Setiap kota dapat terhubung berkat adanya jalur kereta. Kita tidak perlu mempunyai mobil pribadi karena ada begitu banyak jalur kereta dan kita dapat pergi ke banyak tempat dengan banyak pilihan. Selain itu, bus kota tidak hanya praktis, tetapi juga memberikan banyak layanan sehingga kita bisa mengelilingi Tokyo dengan harga yang murah.
-
Sebenarnya tidak hanya di Tokyo, saya ingin tinggal di mana saja di Jepang. Tetapi karena selama ini saya hidup di desa, saya jadi memiliki keinginan kuat untuk tinggal di kota besar bernama Tokyo, paling tidak sekali dalam hidup saya. Hingga saat ini saya hanya bekerja di perusahaan Amerika dan tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang. Kalau seperti ini terus saya khawatir dan merasa akan melupakan bahasa Jepang. Oleh karena itu, saya ingin bekerja di Jepang dengan memanfaatkan kemampuan bilingual bahasa Jepang dan bahasa Inggris saya.
-
Tokyo adalah kota yang paling internasional di Jepang, dengan berbagai peluang dan persaingan yang ketat. Oleh karena itu, ini adalah tempat yang tepat untuk mengasah kemampuan diri saya agar bisa diakui di Jepang, dan menjadi sumber daya manusia yang bisa diterima secara global.
-
Walaupun ada gegar budaya, cobalah untuk mencari, menerima, dan merasakan secara langsung perbedaan itu. Transculture itu dapat meningkatkan fleksibilitas dan keragaman orang-orang.
-
Saya datang ke Jepang pada tahun 2008 karena saudara saya tinggal di Jepang. Sejak awal saya sudah tertarik dengan budaya Jepang, sehingga setelah belajar di sekolah bahasa Jepang, saya melanjutkan kuliah ke universitas di Jepang. Saya memiliki pengalaman kerja (pekerjaan yang berhubungan dengan logistik internasional) selama kurang-lebih 2 tahun di Cina. Tetapi karena ke depannya saya ingin mencoba untuk bekerja di industri lain yang berbeda, setelah lulus kuliah saya mulai mencari pekerjaan di Jepang. Alasan saya untuk memilih bekerja di Tokyo cukup sederhana, yaitu karena saya menyukai Tokyo. Saya sudah hidup di Tokyo selama 7 tahun, sehingga Tokyo sudah menjadi “rumah kedua saya”. Sangat mudah untuk hidup di sini, dan saya memiliki banyak teman. Keluarga saya juga merasa tenang karena secara geografis jarak antara Jepang dan Cina tidak terlalu jauh (hanya 3 jam dengan penerbangan langsung).
-
Menurut saya, menjalin hubungan baru di tempat yang tidak dikenal dan mendapatkan bantuan dari orang-orang baik yang berada di sekitar saya untuk menghadapi tantangan adalah seperti petualangan.
-
Ketika kuliah, saya mengambil jurusan bahasa Jepang. Saya juga pernah belajar di Jepang.
Oleh karena itu, saya datang ke Jepang agar bisa bekerja di Jepang dengan memanfaatkan pengalaman tersebut.
Di sini, saya ingin berkontribusi dalam pekerjaan saya dengan pengalaman yang saya miliki. Itu lah mimpi saya. -
Saya memutuskan untuk bekerja di Jepang demi bertindak dan berperan aktif dalam masing-masing rencana yang saya miliki seperti melewatkan waktu tertentu, merasakan pengalaman tertentu, berguna bagi Jepang & Myanmar, membalas budi orang yang telah berjasa kepada saya, dan mensejahterakan rumah tangga saya.
-
Saya memilih Tokyo karena saat ini Tokyo memiliki kisaran tren teknologi yang lebih luas dibandingkan negara saya.
Alasan saya berpikir untuk bekerja di Tokyo adalah saya ingin mempelajari teknologi seperti apa yang sedang digunakan saat ini. Selain itu, saya juga ingin merasakan tren teknologi baru. -
Di Tokyo, saya bisa bekerja di lingkungan yang memiliki ragam budaya. Lingkungan ini tidak hanya membuat saya bisa meningkatkan kemampuan bahasa Jepang, tetapi juga memiliki atmosfer untuk tumbuh dan berkembang secara berdampingan, sehingga saya bisa menunjukkan kemampuan dan potensi di area bisnis baru, yang memanfaatkan kemampuan bahasa Jepang saya.
-
Di sini saya bisa bekerja dengan orang-orang yang berbakat.
Saya juga bisa membangun kemampuan saya dalam waktu yang singkat. -
Tokyo memiliki lingkungan yang sama sekali berbeda dengan tempat saya lahir dan dibesarkan. Di sini semuanya menjadi pengalaman baru yang menantang dan menggairahkan bagi saya. Dan karena saya adalah orang yang tidak mau berhenti belajar, setiap hari saya berusaha untuk mendapatkan pengetahuan baru.
-
Jepang adalah salah satu negara yang memimpin perekonomian global. Ketika masih kuliah, profesor saya yang orang Inggris sangat mengagumi etika bisnis Jepang dari lubuk hatinya. Pendapat tersebut membuat saya menjadi tertarik dengan Jepang dan saya jadi ingin merasakan langsung apa yang telah diceritakan oleh profesor saya.
Di negara ASEAN, manufaktur menjadi hal yang paling umum dilakukan. Oleh karena itu, saya ingin memiliki pengalaman kerja di perencanaan bisnis dan pengembangan strategi. -
Di Jepang yang merupakan pusat perekonomian dunia, saya ingin membangun karier saya tidak hanya melalui kemampuan bahasa Jepang dan pengalaman saya, tetapi juga dengan mempelajari bisnis dan kebudayaan Jepang.
-
Tokyo adalah kota yang membuat Anda bisa menikmati kebudayaan dari semua negara yang ada di dunia. Anda bisa menikmati masakan dari negara mana pun, dan Anda juga bisa mendapatkan apa pun yang Anda inginkan. Selain itu, orang dari berbagai negara juga ada di sini, sehingga apabila Anda mau Anda bisa berinteraksi dengan orang dengan berbagai kewarganegaraan. Menurut saya, Tokyo benar-benar kota yang menarik.
-
Dalam bahasa Tagalog, "Bagong Simula" memiliki arti “awalan yang baru”. Alasan saya memilih untuk bekerja di Tokyo adalah karena saya berpikir untuk memulai 3 hal, yaitu ① Tantangan baru, ② Mendapatkan pengetahuan baru, dan ③ Kehidupan baru. Bekerja di perusahaan Jepang bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, saya ingin mencoba hal yang baru seperti bekerja di Tokyo.
Meskipun saya bukan lagi seorang pelajar, saya ingin mempelajari hal yang baru. Di kehidupan baru saya sebagai anggota masyarakat, saya ingin berkontribusi kepada perusahaan dengan menjalankan pekerjaan saya dan hidup dengan damai di Tokyo. Bagi saya, Tokyo yang memiliki lingkungan internasional, sistem transportasi yang unggul, dan memberikan kehidupan yang tenang merupakan tempat yang paling tepat untuk memulai "Bagong Simula".
-
Semua orang mengatakan bahwa Jepang adalah negara yang mengagumkan. Khususnya Tokyo. Tokyo adalah kota yang luar biasa karena praktis dan memiliki lingkungan yang baik. Tidak hanya itu, Orang-orang di Tokyo ramah, penuh semangat, dan rajin.
-
Jepang identik dengan bunga sakura. Bunganya sangat cantik, dan popular di seluruh dunia. Bunga sakura hanya mekar sekitar satu minggu. Selama periode tersebut, saya sangat senang dengan budaya "Ohanami" di Jepang yang benar-benar menghargai sakura. Selain itu, bunga sakura yang mekar ketika upacara penerimaan sekolah dan penerimaan karwayan baru di perusahaan menunjukkan “dimulainya hal baru”, sehingga perasaan saya juga ikut terbaharui dan seperti mendapatkan semangat baru.
-
Pada dasarnya saya sangat suka menyanyi dan memiliki minat yang dalam terhadap Jpop hingga rasanya saya dapat bernyanyi berjam-jam tanpa lelah di Karaoke di Tokyo. Saya tidak masalah bernyanyi bersama dengan teman dan rekan kerja, namun saya merasa kalau sendiri saya lebih bisa menyanyikan apapun dan dapat menjadi salah satu cara menghilangkan stress.
-
Selisih harga komoditas antara Jepang dan Indonesia adalah sekitar 5 kali lipat, sehingga dengan pendapatan yang sama, saya bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi jika ditukar ke mata uang Rupiah.
-
Tokyo adalah ibu kota Jepang yang menjadi tempat berkumpulnya banyak perusahaan. Oleh karena itu sangat baik untuk aktifitas mencari pekerjaan dan ada banyak juga kesempatan untuk bekerja di perusahaan besar.
Orang di Tokyo baik dan penuh keramahan.
Saya ingin tahu mengenai harga komoditas dan pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari di Tokyo.
Orang di Tokyo berbicara menggunakan Hyojungo (bahasa Jepang standar), sehingga saya bisa meningkatkan kemampuan bahasa Jepang saya dengan baik. -
Tokyo yang sering dibayangkan oleh orang Amerika adalah tempat yang futuristik dengan teknologi baru yang beragam. Dengan kata lain, Tokyo dipandang sebagai kota yang paling modern di dunia oleh orang Amerika.
-
Saya yang telah mempelajari bahasa Jepang selama 5 tahun datang pertama kali ke Jepang saat liburan musim panas tahun 2015 dan mulai mencoba magang di perusahaan yang murni perusahaan Jepang yang berkantor pusat di Tokyo. Tentu saja, semua orang di sekeliling saya berbicara dengan bahasa Jepang dan meskipun sedikit tegang saya mulai menjalankan kehidupan saya selayaknya anggota masyarakat.
Saya merasa ada sedikit perkembangan setelah dengan sungguh-sungguh mencoba pekerjaan sales dan perencanaan di tempat magang. Saya berharap ke depannya saya tidak hanya berkunjung dan mengikuti program magang saja, tetapi benar-benar bisa bekerja di Tokyo, dan bisa menemukan jati diri saya yang baru di Tokyo, yang merupakan kota yang kaya akan peluang dan tantangan! -
1. Bagi saya pribadi, kereta dan lainnya selalu datang tepat waktu sehingga asalkan saya dapat membuat perencanaan maka saya rasa hidup saya akan berjalan dengan lancar. 2. Dalam hal pekerjaan, kami sama-sama bisa saling tepat waktu sehingga bisa mengurangi kesalahpahaman dsb. Orang Jepang selalu tepat waktu, sehingga pekerjaan juga bisa berjalan dengan lancar.
-
Saya menyukai makan yang bernutrisi dan rasanya ringan di lidah seperti seafood. Sambil bekerja di Tokyo dan makan seafood, suatu saat nanti saya ingin menjadi seseorang yang berguna bagi orang lain dan bisa berpikir secara bijaksana bagaikan seafood yang memiliki cita rasa lengkap. Apalagi, mengonsumsi makanan laut juga saya rasa baik karena tidak membuat anda menjadi gemuk.
-
Karena saya ingin mengekspresikan gambaran kebersihan dan kemoderenan Jepang dengan satu kata maka saya memilih kata "Fresh".
-
Saya mulai mempelajari bahasa Jepang setelah masuk universitas. Setelah itu, lama-kelamaan saya tidak hanya mempelajari bahasa Jepang, tetapi juga menyukai orang dan kebudayaan Jepang. Sayangnya, Cina dan Jepang sering berselisih terkait permasalahan sejarah atau isu politik, tetapi di abad 21 ini saya berharap Cina dan Jepang bisa berhubungan baik dan membuka masa depan Asia. Oleh karena itu, saya ingin bekerja di Tokyo agar hubungan kedua negara, Jepang dan Cina membaik.
-
Daya tarik untuk bekerja di Tokyo adalah “tantangan”.
Tokyo adalah tempat terkonsentrasinya banyak perusahaan di Jepang. Orang Jepang datang dari berbagai tempat dan di sini juga banyak orang asing. Oleh karena itu, daya tariknya adalah saya bisa menikmatinya dan menantang diri saya sendiri.
Saya perlu menggunakan bahasa Jepang untuk bekerja di Jepang. Meskipun banyak hal yang tidak diketahui, setiap hari saya berjuang untuk meningkatkan kemampuan bahasa saya. Selain itu, di Tokyo juga berkumpul berbagai macam orang dan bekerja bersama. Di kantor, saya tidak hanya bekerja tetapi juga jadi belajar tentang perbedaan bahasa, budaya, dsb. Setiap hari ada hal baru yang terjadi, sehingga saya bisa belajar dan ini sangat menyenangkan.Bekerja di Tokyo memang berat, terutama karena adanya perbedaan bahasa dan budaya. Tetapi saya masih muda dan memiliki kemampuan yang baik untuk belajar. Saya percaya di Tokyo pasti ada hal menarik dan hal yang bisa dipelajari, sehingga saya akan bekerja keras agar dapat tumbuh dan berkembang.
-
Menurut saya, Tokyo adalah salah satu kota mutakhir yang membuat orang bisa meningkatkan kemampuannya dan alasan utama saya bekerja di Tokyo adalah karena istri saya orang Jepang.
-
“Pertukaran Internasional” adalah kata-kata yang saya pelajari ketika masih mahasiswa, dan menjadi konsep hidup terpenting sejak saya pindah dari Jerman ke Jepang. Dengan bekerja sebagai orang asing di Jepang, saya tidak hanya dapat memahami budaya negara asal saya sendiri namun juga budaya negara lain. Ini juga berarti saya secara pribadi mendapatkan pengalaman internasional.
Bagi Orang Jerman atau orang dari negara lain yang menyukai Jepang, dan orang Jepang yang menyukai Jerman, mari kita bangun bersama-sama dunia lintas budaya yang bersifat internasional! -
Saya ingin mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin.
-
Tokyo adalah tempat yang spesial bagi saya karena saya adalah keturunan Jepang dan kerabat dekat saya banyak yang tinggal di daerah Tokyo dan sekitarnya. Saya ingin datang ke pusat Jepang karena ingin membalas budi kepada negara yang telah membesarkan saya, sambil mengafirmasi kembali keluarga, asal muasal, dan diri saya sendiri.
-
Alasan awal saya datang ke Jepang adalah untuk belajar bahasa Jepang. Dalam prosesnya, saya memang sempat tertarik dengan hal lain, tetapi sejak awal saya memang ingin menguasai bahasa Jepang dengan lebih baik. Selain itu, saya juga merasa bahasa Jepang sangat menarik secara bahasa bahasa sehingga rasa ingin tahu saya tidak pernah berhenti. Menurut saya, cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan apa pun adalah dengan berada di lingkungan yang membuat kita harus menggunakannya setiap hari sehingga kedepannya pun saya akan terus bekerja di Tokyo.
-
Setiap orang memiliki makna yang berbeda terhadap kebahagiaan dan bagi saya salah satu unsur penting “kebahagiaan” adalah bisa menemukan tempat yang bisa menerima saya. “Tempat” di sini bukan hanya berarti sebuah lokasi, tetapi memiliki makna yang lebih dalam seperti pekerjaan, masyarakat, karier, budaya, teman, dll. Saya pribadi telah menemukan tempat tersebut di Tokyo.
-
Menurut saya, Jepang adalah negara yang banyak memberikan stimulasi, tetapi juga sekaligus merupakan negara yang konservatif. Di satu sisi Jepang mempertahankan sejarah dan kebudayaan Jepang yang bersifat tradisional, tetapi setiap hari terus mencari hal-hal yang baru dan kreatif. Jepang adalah negara dengan kreativitas yang tinggi dan selalu menghasilkan produk dan ide yang inovatif. Saya bekerja di Jepang karena saya menghormati keindahan orang Jepang dan ingin mempelajari aturan untuk menghasilkan ide yang unggul dan kreatif di Jepang, yang telah menghasilkan produk-produk terkemuka di dunia.
-
Pada bulan September 2013, awalnya saya hanya ingin menetap selama 3 bulan saja di Tokyo. Karena saya terikat kontrak jangka pendek dengan universitas, setelah kontraknya berakhir saya berencana berwisata ke Jepang. Pada akhirnya saya merasa bahwa 3 bulan saja tidak cukup sehingga memutuskan untuk tinggal di Tokyo.
-
Karena saya tinggal di Jepang bersama dengan keluarga, pertama saya memutuskan untuk belajar di Jepang terlebih dahulu. Kemudian setelah lulus dari universitas, saya berpikir bahwa mengumpulkan pengalaman di perusahaan Jepang nantinya akan ada hubungannya dengan bisnis saya sendiri di masa depan.
-
Saya pernah mempelajari bahasa Jepang di negara asal saya dan jika akan belajar di luar negeri, saya berpikir untuk belajar di Jepang, yang budayanya paling dekat dengan negara asal saya. Sejak datang ke Jepang saya sudah berada di Tokyo, sehingga saya berpikir jika akan bekerja di Jepang, saya ingin bekerja di Tokyo, yang banyak terdapat perusahaan Jepang. Saya belajar di Jepang selama 5 tahun. Karena ingin mengumpulkan pengalaman kerja di Jepang, saya memutuskan untuk bekerja di perusahaan Jepang di Tokyo.
-
Masih banyak hal-hal baru, yang tidak saya ketahui dan ingin saya temukan. Saya ingin mencoba hal-hal baru.
-
Tokyo adalah tempat saya mengembangkan diri. Singkatnya, tempat ini adalah tempat yang dapat memberikan kesempatan kepada diri saya untuk “menemukan”, “menunjukkan”, dan “mengutarakan” kemampuan saya, serta memberikan kesempatan untuk “mengembangkan” dan “memprospek” kemampuan lain saya.
-
Budaya Jepang hampir sama dengan budaya Korea, sehingga saya tidak merasa asing. Sejak SMP saya sudah menyukai musik Jepang dan di sini saya bisa menonton konser. Hal yang juga mengagumkan adalah saya bisa menggunakan kemampuan IT yang merupakan spesialisasi saya.
Selain itu, bagi saya di sini adalah tempat yang terbaik untuk fashion dan makanan.