-
Usia4tahun
Datang ke Jepang untuk pertama kalinya, karena kepentingan pekerjaan orang tua. Saya pertama kali belajar membaca, menulis dan berbicara, tidak dengan bahasa Thailand, tetapi dengan bahasa Jepang.
Saya disekolahkan di sekolah Jepang sejak taman kanak-kanak hingga kelas 2 SD, sehingga masa kecil saya dikelilingi oleh orang Jepang. -
Usia9tahun
Mulai bersekolah di sekolah internasional di Osaka. Berbeda dengan sekolah negeri, di sini banyak kelas yang bersifat partisipatif sehingga saya belajar tentang pentingnya berpartisipasi secara aktif di kelas. -
Usia11tahun
Kembali ke negara asal saya di Thailand. Masa-masa akhir SD hingga SMU saya habiskan di Thailand.
Ketika SMU saya tergabung di tim bola voli, dan menjabat sebagai kapten. -
Usia18tahun
Belajar di Amerika dengan tujuan kuliah dan bekerja. Di sini saya belajar tentang hal positif dan kerja tim melalui pelajaran di kampus.
Setelah lulus kuliah, bekerja di perusahaan desain grafis Amerika. -
Usia21tahun
Datang kembali ke Jepang setelah terinspirasi oleh seorang seniman yang ditemui di Amerika.
Saya meningkatkan keterampilan dengan belajar di sekolah bahasa Jepang dan sekolah desain, serta bekerja di perusahaan desain selama 3,5 tahun. -
Usia27tahun
Diterima di perusahaan saya bekerja saat ini. Saya mendapatkan pekerjaan impian saya sebagai desainer kemasan, di mana saya bisa mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat seperti membuat desain untuk produk perusahaan terkemuka.
Jangan takut dan nikmati tantangannya!
Pertama-tama, datanglah ke Tokyo dan jangan takut terhadap perubahan. Dengan mengambil tindakan yang konkret, dunia yang Anda lihat akan berubah secara signifikan. Saya mengalami banyak pengalaman yang cukup menantang di kehidupan saya di Tokyo, yang tidak bisa saya dapatkan di Thailand. Terutama ketika mempelajari aturan dan tata krama di Jepang, awalnya mungkin ada hal-hal yang membingungkan, tetapi hal ini sangat penting dan akan membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan Anda. Menurut saya, dengan berani menghadapi tantangan di lingkungan yang berat tanpa menyerah, kita bisa meningkatkan keterampilan dan mendapatkan pertumbuhan diri yang tak terukur.
Setiap hari saya menghadapi tantangan sebagai desainer kemasan di Tokyo
Saya bertanggung jawab atas desain grafis kemasan. Sebagai desainer, komunikasi dengan klien adalah hal yang mutlak dibutuhkan. Sebuah desain kemasan dihasilkan melalui hubungan kerja sama dengan klien dalam jangka waktu yang lama, dimulai dari presentasi proposal, diskusi tentang arah desain, penyempurnaan materi proposal, proposal ulang kepada klien, dll. Pekerjaan saya tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk mendesain, tetapi juga membutuhkan kemampuan dalam kisaran yang luas, seperti kemampuan berkomunikasi, dsb.
Saya berusaha keras untuk menciptakan desain yang dianggap sempurna oleh klien. Pekerjaan saya menjadi bermanfaat ketika bisa mewujudkan branding terbaik dengan memanfaatkan produk kebanggaan klien dan citra perusahaan secara maksimal. Saya bekerja keras dengan rasa tanggung jawab dan semangat yang kuat, saat terlibat dengan proyek yang bermanfaat dan menantang, seperti mendesain kemasan produk untuk perusahaan terkemuka.
Setiap tantangan yang saya hadapi di Tokyo membawa saya selangkah lebih dekat untuk menggapai mimpi saya
Di Tokyo, setiap hari saya berhubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, sehingga saya bisa tumbuh dan berkembang, serta menemukan berbagai hal. Tokyo mengalami perubahan yang sangat cepat hari demi hari dan rasa menginginkan segalanya akan membuat Anda tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Setiap hari saya bekerja keras bersama orang-orang yang memiliki pengalaman yang beragam, menuju tujuan masa depan saya. Karier saya sebagai desainer memang penting, tetapi saya juga selalu memperhatikan cara berpikir orang Jepang yang saya pelajari ketika kecil. Dengan bersikap tegas kepada diri sendiri dan menjaga perasaan orang-orang sekitar, saya tidak hanya membahagiakan diri sendiri, tetapi juga bisa membahagiakan klien, teman, dan keluarga.
Impian saya adalah mendirikan perusahaan desain di Thailand dengan memanfaatkan pengalaman saya sebagai desainer di Tokyo. Saat ini tidak ada perusahaan desain kemasan di Thailand, sehingga saya berharap suatu saat nanti bisa memanfaatkan pengalaman yang saya peroleh di Tokyo dan gaya yang disukai di Jepang dan Thailand, untuk mencoba bisnis desain di Thailand.
Hidup saya berubah akibat kehidupan di Jepang dan bertemu dengan seorang seniman di New York
Ketika kecil saya berada di Osaka, sehingga sejak awal saya sudah terbiasa dengan budaya dan kehidupan di Jepang. Saya lebih mahir berbahasa Jepang daripada bahasa Thailand. Saat tahun awal masuk SD, saya belajar di SD Jepang, dan dikelilingi oleh teman-teman orang Jepang. Kebiasaan baik yang dimiliki orang Jepang adalah, sejak kecil mereka sudah memiliki kesadaran untuk mengontrol dirinya sendiri, dan menjaganya dengan baik. Terutama sikap yang ketat terhadap waktu adalah kebiasaan penting yang saya pelajari dalam hidup berkelompok di Jepang. Ketika umur 11 tahun saya kembali ke Thailand, kemudian kuliah di Amerika, sehingga saya meninggalkan Jepang hingga umur saya 20 tahun. Tetapi saya tidak pernah melupakan perilaku dan kebiasaan yang saya pelajari di Jepang.
Hasrat saya untuk kembali ke Jepang semakin kuat dan saya mulai memiliki pemikiran untuk hidup kembali di Jepang. Titik balik dalam hidup saya datang ketika saya bertemu dengan seorang seniman di acara seni yang diadakan di New York. Dia adalah orang Amerika yang sangat bersahabat, dan ketika pembicaraannya membahas tentang masa depan saya, saya mencoba untuk mengatakan bahwa “Saya ingin menjadi desainer kemasan yang profesional”.
Saran yang saya terima waktu itu adalah Jepang memiliki teknik desain kemasan terbaik di dunia, sehingga dia merekomendasikan saya untuk membuka jalan sebagai desainer di Jepang. Saya merasakan perasaan haru yang sulit digambarkan bahwa takdir yang tak terduga ini membawa saya kembali ke negara yang telah saya kenal baik sejak kecil. Terutama Tokyo, yang merupakan tempat berkumpulnya para elite dari luar negeri dan dari seluruh Jepang. Ini adalah tempat di mana seseorang dapat memperbaiki dirinya di tengah-tengah stimulasi dan kesibukan sehari-hari.
Tokyo, kota yang membuat Anda merasakan kebaikan dan kehangatan
Menurut saya, Tokyo adalah tempat yang bisa menunjukkan kepribadian masing-masing dan memberi kesempatan untuk mewujudkan impian kita. Bagi saya yang memiliki 2 negara asal, yaitu Jepang dan Thailand, saya ingin menjaga dengan baik karakteristik yang saya pelajari di kedua negara tersebut. Orang-orang di Tokyo menghormati kepribadian saya, sehingga saya bisa menjalankan kehidupan saya dengan santai. Di Tokyo banyak event dan komunitas yang saya ikuti sebagai hobi, sehingga di hari libur saya bisa berkumpul dengan teman-teman yang memiliki hobi yang sama dan menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama mereka. Saya sangat suka jalan-jalan di shitamachi (kota tua) dan mendaki gunung, sambil merasakan kehangatan hati orang-orang yang saya temui. Saya menjadi sangat akrab dengan pasutri pemilik kedai kopi yang saya kunjungi ketika pergi ke shitamachi.
Mereka suka memberikan penganan manis dan kami membicarakan banyak hal, sehingga saya merasa akrab seperti mengunjungi keluarga. Saat ini pun terkadang saya mampir ke kedai tersebut dan mereka masih mengingat saya dengan baik. Ketika sedang mendaki gunung yang menjadi hobi saya, di Jepang ada budaya untuk memberikan salam kepada sesama pendaki. Oleh karena itu, orang yang berpapasan akan menyapa saya, sehingga saya merasakan kebaikan dan keramah-tamahan seperti orang yang sudah saling mengenal. Mereka mengundang saya untuk berbagi minuman dan penganan, sehingga saya merasa seperti memiliki keluarga di Tokyo. Saya ingin memberikan sesuatu yang berkesan melalui pekerjaan saya sebagai desainer kemasan kepada orang-orang seperti itu yang ada di Tokyo. Saya merasa bahwa berikutnya adalah giliran saya untuk melakukan balas budi kepada Tokyo, kota yang telah mengajarkan saya untuk memperhatikan orang-orang sekitar dan menghormatinya.