Facebook Pixel Code

TOKYO METROPOLITAN GOVERNMENT

TOKYO CAREER GUIDE

Language
English
中文
Bahasa Indonesia
Tiếng Việt
नेपाली

OUR VOICE

Suhyeon Jeong(status)

Suhyeon Jeong

MY TOKYO STORY

  • Usia10tahun

    Mulai tertarik dengan anime dan komik Jepang karena Dragon Ball.
  • Usia15tahun

    Menjadi sahabat pena seorang gadis Jepang untuk belajar bahasa Inggris dan mulai belajar huruf hiragana.
  • Usia27tahun

    Setelah lulus kuliah, bekerja di perusahaan IT Korea yang berada di Jepang. Akhirnya saya bisa memulai kehidupan di Tokyo seperti yang saya dambakan.
  • Usia33tahun

    Bergabung dengan perusahaan saat ini setelah sebelumnya pernah bekerja di 2 perusahaan.

Pesan

Banyak hal yang tidak bisa dipahami jika hanya melalui tulisan! Pertama-tama, cobalah untuk merasakan hidup di Tokyo.

Suhyeon Jeong message

Mungkin beberapa orang merasa khawatir jika harus tinggal di negara lain dan hidup di tengah-tengah budaya yang berbeda, sehingga ragu untuk mengambil langkah pertamanya. Saya juga merasakan hal yang sama sebelum datang ke Jepang, tetapi begitu tinggal di Tokyo, saya jadi dapat merasakan tentang seperti apa “negara, orang, dan budaya Jepang”, yang tidak bisa diketahui melalui buku atau film. Sejak tinggal di Tokyo, perspektif dan potensi diri saya menjadi lebih luas, sehingga jika Anda masih merasa ragu, saya sarankan cobalah sekali waktu untuk merasakannya!

Saya mengembangkan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan klien di perusahaan yang berhubungan dengan IT

Suhyeon Jeong Job description

Saya bekerja untuk perusahaan yang memberikan dukungan kepada klien di segala aspek, mulai dari merumuskan strategi dengan menggunakan sistem manajemen klien yang bernama "Salesforce", hingga memasukkan, membangun, dan mengoperasikan sistem. Selain fungsi standar sistem, kami juga melakukan kustomisasi seperti menambah fungsi dan layar, yang disesuaikan dengan kebutuhan klien. Pekerjaan saya adalah sebagai konsultan sekaligus sebagai pengembang sistem. Saat ini saya sedang mengembangkan fungsi tambahan untuk sistem manajemen tenaga kerja sementara yang digunakan oleh lebih dari 100,000 pengguna di seluruh negeri. Awalnya saya kesulitan karena saya hampir tidak tahu apa-apa tentang alur kerja tenaga kerja sementara.
Jika saya tidak mengetahui bagian tersebut, saya tidak dapat mengidentifikasikan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh klien, sehingga saya belajar dari internet dan mendengarkan cerita dari orang yang bekerja sebagai staf sales sementara. Tidak semua yang diinginkan klien dapat diungkapkan dengan kata-kata, sehingga saya berusaha untuk mencari tahu bagian tersebut sambil berdiskusi agar bisa mengajukan proposal.

Setiap hari saya mendapatkan stimulus yang baik dari para karyawan dengan berbagai kewarganegaraan

Suhyeon Jeong Attractive to work in Tokyo

Orang-orang dari manca negara datang untuk bekerja di Tokyo, sehingga saya rasa bisa bekerja di lingkungan global menjadi daya tarik bagi Tokyo. Saat ini kehidupan saya di Jepang sudah memasuki tahun ke-7 dan meskipun sudah mulai terbiasa untuk berbisnis dengan orang Jepang, saya selalu senang ketika mendapatkan stimulus baru seperti pola pikir dan gaya kerja yang saya temukan ketika berhubungan dengan orang-orang dari negara lain. Tempat kerja saya dekat dengan Stasiun Tokyo dan sangat menarik karena setiap hari mereka mengadakan berbagai acara. Misalnya, dulu saya pernah jalan kaki sampai Nihonbashi bersama anggota tim waktu jam makan siang, dan mengikuti tur yakatabune (rumah perahu Jepang).
Saling melambaikan tangan dengan orang-orang yang menonton dari jembatan, mendengarkan penjelasan tentang jalanan kota yang kami lewati membuat saya seperti turis dan saya menikmatinya sebelum saya harus kembali lagi untuk bekerja. Saya sangat bersyukur karena bisa refreshing dengan cara yang mudah seperti itu.

Saya terharu karena bisa tinggal dan bekerja di kota seperti di dalam komik Jepang yang saya idamkan

Suhyeon Jeong Background and up to work in Tokyo

Ketika SD saya sangat menyukai Dragon Ball, sampai mengoleksi semua bukunya. Hal tersebut menjadi pemicu bagi saya untuk membaca shojo manga (komik untuk perempuan) seperti Hana yori dango (Boys over flowers), dan saya terkesan dengan jalanan Tokyo yang muncul di dalam komik tersebut, sehingga saya berpikir suatu saat ingin pergi ke sana.
Setelah itu, saya menjadi sahabat pena seorang gadis Jepang untuk belajar bahasa Inggris, dan mulai berkirim surat. Saya juga mulai belajar huruf hiragana, karena saya ingin menulis namanya dan salam sederhana dalam bahasa Jepang. Setelah itu saya tidak begitu mempelajari bahasa Jepang, tetapi saya sangat menyukai pernak-pernik lucu buatan Jepang sehingga saya membeli dan mengoleksinya.
Ketertarikan saya pada Jepang yang menghasilkan begitu banyak hal menyenangkan dan kesukaan saya pada Jepang sejak zaman sekolah membuat saya memutuskan untuk bekerja di Tokyo setelah lulus kuliah. Saya ingin melihat dengan mata kepala sendiri dan merasakan langsung kota Tokyo yang selama ini hanya saya lihat di buku dan TV. Saya mengambil jurusan ilmu komputer di universitas, dan bayangan saya tentang Tokyo adalah tempat yang memiliki bidang IT yang maju, sehingga saya pikir hal tersebut bisa menjadi nilai tambah untuk jalur karier saya di masa depan. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan mengapa saya memilih untuk bekerja di Tokyo.
Saya memiliki pengalaman kerja di perusahaan IT Korea Selatan, perusahaan IT Jepang, dan sekarang bekerja di perusahaan ketiga. Pertama kali mengunjungi perusahaan ini saya sangat menyukai suasana internalnya dan saya bisa merasakan kedalaman cinta mereka terhadap “perusahaan, karyawan, pelanggan, dan teknologi”, sehingga saya memutuskan untuk pindah ke perusahaan ini.

Bayangan saya tentang orang-orang Tokyo yang cool berubah total!

Suhyeon Jeong Attractive to live in Tokyo

Bayangan saya tentang orang Tokyo sebelum saya datang ke Jepang adalah “individualis dan cool”, sehingga sebagai orang yang pemalu saya merasa khawatir apakah saya bisa berhasil di sini. Tetapi setelah saya benar-benar tinggal di sini, saya menyadari betapa banyak orang yang baik dan hangat di Tokyo. Misalnya, saya pernah tiba-tiba merasa tidak enak badan ketika perjalanan pulang di kereta. Saya turun di stasiun berikutnya dan berbaring di bangku yang ada di peron. Banyak orang yang menanyakan kondisi saya, ada yang membelikan air minum dari vending machine, dan ada juga yang memanggilkan petugas stasiun. Ketika itu saya sedang kesakitan sehingga tidak bisa mengatakan apa-apa, tetapi saya terharu hingga hampir menangis karena tersentuh oleh kebaikan orang-orang Tokyo.
Mengingatnya sekarang pun membuat saya dipenuhi oleh rasa syukur. Awalnya saya sedikit khawatir untuk tinggal sendirian di luar negeri dan saya ingin berteman dengan orang-orang dari industri lain di luar pekerjaan saya, sehingga saya tinggal di share house. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya mendapatkan banyak teman. Berkat bantuan dari teman-teman serumah saya seperti memasak makanan dan makan bersama, saya jadi bisa menikmati kehidupan di Tokyo.

Wawancara dengan perusahaan

Manajer Umum Layanan Profesional & Technical Architect Hiroki Sato

Saya berharap orang-orang dengan jiwa semangat yang tinggi akan semakin banyak datang ke Tokyo untuk menunjukkan kiprahnya.

Suhyeon Jeong Corporate Message

Saya bertemu dengan banyak orang ketika wawancara perekrutan dan saya merasakan banyak orang asing yang memiliki etika kerja yang kuat dan keterampilan di bidang spesialis dengan level yang tinggi. Bahkan orang muda yang pengalamannya masih sedikit pun menunjukkan antusiasme dan semangat mereka untuk mulai bekerja, sehingga saya yang mewawancarai mereka jadi ikut bersemangat. Separuh dari anggota departemen saya saat ini adalah orang asing dan saya memiliki tim multinasional yang berasal dari 11 negara. Kami tidak punya tujuan khusus untuk mempekerjakan orang asing, tetapi ketika kami fokus pada pengalaman, semangat, dan kepribadian, otomatis jumlah pekerja asingnya meningkat. Semua karyawan perusahaan kami datang ke Jepang dengan keterikatan yang kuat pada budaya Jepang.
Kami memiliki kesadaran yang tinggi untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu sambil saling menghormati perbedaan budaya yang ada, sehingga saya merasa telah memiliki tim yang baik dan penuh semangat. Saya berharap orang-orang dengan jiwa semangat yang tinggi akan semakin banyak datang ke Tokyo untuk menunjukkan kiprahnya. Saya akan senang jika suatu saat nanti saya bisa bekerja sama dengan orang yang membaca artikel ini.

BACK