"Perusahaan tempat saya bekerja merupakan produsen perangkat untuk melelehkan plastik dengan panas untuk digabungkan, dan melelehkan plastik untuk dipotong. Di Jepang penjualannya menduduki peringkat atas. Memilki kantor cabang di Amerika, Cina, dan Thailand, perusahaan kami benar-benar menghadapkan dunia dengan teknologi canggih dari Jepang.
Pekerjaan saya sebagai sales internasional adalah melakukan ekspansi bisnis di luar negeri termasuk Indonesia, dan mengembangkan pasar baru. Saya memperkenalkan produk baru, dan melakukan diskusi yang bersifat teknis dengan menggunakan ruang tes kepada pelanggan Indonesia."
Sebelum bergabung dengan perusahaan, saya berpikir bahwa sebagai karyawan baru saya harus mempelajari sendiri apa yang harus saya kerjakan, karena semua orang terlihat sibuk. Jujur saja, meskipun saya memiliki pengetahuan di bidang teknik, saya tetap khawatir karena tidak memiliki pengetahuan tentang produk dan juga tidak berpengalaman dalam sales. Tetapi setelah diterima untuk bekerja, perusahaan mengadakan training dan saya diajarkan dasar-dasar teknologi dan sales oleh senior saya dengan sabar. Saya juga berpikir bahwa pekerjaan saya tidak akan maju jika saya tidak memahaminya. Oleh karena itu, saya aktif mengajukan pertanyaan dan meminta kepada staf senior untuk menggambar, dsb. agar lebih jelas, sehingga saya bisa memahaminya. Saya mempelajari teknologi dari produk yang saya jual dan saat ini saya bahkan sudah bisa mengoperasikan mesin, sehingga merasa lebih percaya diri.

Di Tokyo banyak terdapat kantor pusat perusahaan Jepang dan menurut saya Tokyo sendiri sudah menjadi pusat pengembangan teknologi. Banyak bidang teknologi yang hanya bisa dikerjakan di Tokyo. Bagi orang yang memiliki latar belakang teknik, di sini banyak kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar dan pengembangan teknologi serta teknologi terdepan di dalam perusahaan, sehingga bisa meningkatkan motivasi dalam bekerja dan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan diri.
Beberapa waktu yang lalu perwakilan dari pelanggan kami di Indonesia datang ke Jepang dan saya mengajarkan cara mengoperasikan mesin perusahaan kami. Di Indonesia, meskipun orang tersebut bisa mengoperasikan mesinnya, tetapi tidak dilibatkan dalam konten dan kebijakan pengembangan mesin tersebut. Dasar-dasar teknologi dan dasar kebijakan pengembangan ditentukan di kantor pusat Jepang, sehingga bisa mempertimbangkan teori desain juga menjadi daya tarik untuk bekerja di Tokyo.

Ketertarikan saya pada Tokyo dipicu oleh program TV Indonesia yang menayangkan anime, wisata perjalanan, serta sains dan teknologi Jepang. Saat itu teknologi robot dan shinkansen (kereta peluru) Jepang sedang populer, sehingga saya tertarik dengan teknologi dan budaya Jepang. Setelah diterima di Institut Teknologi Bandung, saya ingin memperdalam pengetahuan, sehingga saya berpikir ingin belajar di negara maju yang paling dekat dengan Indonesia, yaitu Jepang. Ketika memasuki kuliah tahun ke-4 saya mendapatkan beasiswa ke Jepang untuk mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Elektro-Komunikasi di Tokyo, untuk mempelajari sains dan teknologi selama 1 tahun.
Saat pertama kali datang ke Tokyo, saya sangat terkejut dengan kecanggihan teknologi dan perbedaan sistem sosial di Jepang. Di saat mengikuti program pertukaran pelajar tersebut, saya juga sempat mendapatkan pengalaman sebagai peserta magang di laboratorium produsen bahan kimia terkemuka. Saya jadi mengetahui bahwa setiap industri di Jepang terdiri dari masing-masing industri berskala besar dan saya juga jadi menyadari bahwa apa yang saya pelajari bisa berguna dalam pekerjaan.
Setelah kembali ke Indonesia dan lulus kuliah, saya diterima di perusahaan general trading Jepang terkemuka. Sebenarnya pekerjaannya menyenangkan, tetapi saya benar-benar ingin kembali lagi ke Jepang, sehingga saya pergi ke Kedutaan Besar Jepang untuk mencari tahu cara pergi ke Jepang, mendaftarkan diri di program beasiswa yang bisa saya ikuti, dan diterima. Akhirnya saya bisa kembali lagi ke Tokyo sebagai mahasiswa peneliti (research student) di Universitas Tokyo. Saya belajar di Universitas Tokyo selama tujuh tahun sampai lulus program pascasarjana dan ketika berpikir ingin memanfaatkan pengetahuan teknik yang telah saya pelajari di Jepang, serta ingin melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan “orang” di Tokyo, saya diperkenalkan dengan perusahaan saat ini oleh teman sesama orang Indonesia yang bekerja di agen perekrutan tenaga kerja di Tokyo, dan saya diterima.

"Menurut saya, daya tarik untuk hidup di Tokyo adalah mudah untuk menjaga keseimbangan kehidupan-kerja. Tekanan karena pekerjaan tetap ada, tetapi banyak tempat yang bisa digunakan untuk refreshing dan bersantai.
Kereta api dan kereta bawah tanah beroperasi ke segala penjuru, bahkan kita bisa naik kereta api meski telah tengah malam. Keamanan publik juga stabil, sehingga sangat aman untuk bepergian seorang diri di malam hari. Saya bisa menghilangkan stres dengan makan bersama teman setelah pulang kantor, atau dengan mampir ke kafe maupun hanya sekedar melakukan window shopping sebelum pulang ke rumah."
Karena saya suka bepergian, saya telah mengunjungi hampir semua tempat di Jepang. Saya pergi bermain ski di musim dingin dan pergi untuk mengambil foto pada musim panas. Di Tokyo ada banyak tempat untuk bermain, sehingga Anda bisa menghabiskan waktu yang menyenangkan di akhir pekan. Jika Anda setiap hari belajar bahasa Jepang sedikit demi sedikit dan menjadi lebih baik dalam berbahasa Jepang, Anda bisa lebih menikmati pekerjaan dan kehidupan di sini.