Facebook Pixel Code

TOKYO METROPOLITAN GOVERNMENT

TOKYO CAREER GUIDE

Language
English
中文
Bahasa Indonesia
Tiếng Việt
नेपाली

OUR VOICE

Nakandala Namal(status)

movie

Click here to watch the full version

MY TOKYO STORY

  • Usia13tahun

    Paman saya pernah memiliki bisnis mobil di Jepang. Bahkan sampai sekarang pun saya masih ingat ketika beliau mengatakan “Bagaimana kalau kamu juga datang ke Jepang?” kepada saya.
  • Usia22tahun

    Usia 22 tahun
    Mengikuti kelas bahasa Jepang 250 jam di Sri Lanka, tetapi waktunya tidak cukup sehingga saya hampir tidak memahami apa-apa.
  • Usia23tahun

    Usia 23 tahun
    Melakukan banyak pekerjaan paruh waktu sambil bersekolah di sekolah kejuruan di Tokyo. Saya jadi mengetahui sedikit demi sedikit pola pikir dan kebiasaan orang Jepang melalui berbagai pertemuan
  • Usia26tahun

    Usia 26 tahun
    Setelah bersusah-payah mencari pekerjaan, berhasil diterima di TOPRANK. Saat ini saya seperti sedang mengikuti “universitas kerja”.
  • Usia33tahun

    Usia 33 tahun
    Saat ini

Pesan

Saya mempelajari hal yang lebih berharga daripada uang di Tokyo.

Nakandala Namal message

Menurut saya, Anda bisa berada di negara mana saja jika hanya untuk mencari uang. Hal yang lebih penting adalah membangun kepercayaan dengan orang lain dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Menurut saya, hal tersebut jauh lebih penting dibandingkan sertifikat keahlian apa pun. Seharusnya ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Anda bisa lebih menyadari dan memahami hal tersebut dengan lebih baik jika bekerja di dalam budaya Jepang. Jika bisa memahami hal tersebut, maka kesempatan dan pengalaman yang diperoleh akan meningkat, sehingga bisa mempercepat Anda dalam tumbuh dan berkembang.

Berangkat dari Tokyo, TOPRANK mendirikan perusahaan di negara asal saya Sri Lanka, untuk mengembangkan bisnis

Nakandala Namal Job description

Tugas utama saya adalah mengelola dan memberikan pengarahan bisnis kantor cabang Sri Lanka yang akan didirikan oleh TOPRANK. Akhir-akhir ini saya juga terlibat dalam rekrutmen sumber daya manusia dan pengaturan kantor di Sri Lanka. Selain itu saya juga melakukan kegiatan sales dan marketing penjualan mobil. Untuk kegiatan sales, selain mobil kami juga menangani zat aditif seperti oli, dsb. yang digunakan untuk mobil. Ketika baru bergabung dengan perusahaan, saya sama sekali tidak memiliki pengalaman, sehingga saya mencuci dan mengambil foto serta video mobil yang akan dijual. Setelah itu saya mulai terlibat dengan pekerjaan ekspor dan sales, dan saat ini saya diberi tanggung jawab untuk mendirikan kantor cabang di Sri Lanka.
Ketika saya mengadakan upacara pernikahan di negara asal saya Sri Lanka, presiden direktur perusahaan kami datang dari Jepang untuk memberi selamat. Saat itu saya memberikan masukan tentang potensi pasar di Sri Lanka kepada beliau dan perusahaan memutuskan untuk memulai bisnis di sini. Saya bangga bahwa kami yang pertama kali membuka pasar dan mengembangkan bisnis penjualan mobil di sini.

Di Tokyo, saya bisa belajar banyak tentang elemen-elemen penting dalam berbisnis

Nakandala Namal Attractive to work in Tokyo

Saya berharap di masa yang akan datang saya bisa berkontribusi pada pengembangan bisnis di Sri Lanka. Untuk itu, saya sedang belajar banyak dari perusahaan saya bekerja saat ini. Saya merasa perusahaan saya berada saat inil adalah universitas saya. Bisa belajar banyak sambil bekerja menjadi daya tarik terbesar Tokyo bagi saya. Awalnya saya tidak bisa memahami bahasa Jepang dan pola pikir orang Jepang, sehingga saya sangat kesulitan. Tetapi saya tidak melarikan diri dari kesulitan tersebut, melainkan terjun ke dalam dunia tersebut secara aktif. Lama-kelamaan saya menjadi terbiasa dan bisa melihat sisi baik karakteristik pebisnis di Jepang, seperti menepati janji dan tepat waktu, bertanggung jawab terhadap perkataannya, dsb.
Kemudian saya juga belajar bahwa elemen-elemen tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan bisnis.
Bagi orang-orang seperti kami, hubungan kepercayaan menjadi hal terpenting dalam berbisnis dengan orang-orang yang memiliki budaya luar negeri dan pola pikir yang berbeda. Lalu, membangun hubungan kepercayaan tersebut membutuhkan waktu. Saya berusaha untuk menerapkan pelajaran yang saya pelajari di Tokyo pada bisnis di Sri Lanka.

Pertama-tama, saya meninggalkan negara asal saya, kemudian meningkatkan kemampuan berbahasa di Tokyo

Nakandala Namal Background and up to work in Tokyo

Sejak awal saudara saya sudah bekerja di Jepang dengan menjalankan bisnis ekspor mobil. Kemudian ketika saya masih SMP, saudara saya bertanya kepada saya “Bagaimana kalau kamu juga bekerja di Jepang di masa yang akan datang?” Mungkin ingatan waktu itu terus membekas di benak saya. Saya jadi ingin pergi ke Jepang setelah lulus sekolah, sehingga saya mulai belajar bahasa Jepang dengan mengikuti program pelatihan intensif bahasa Jepang 250 jam ketika masih sekolah. Tetapi ternyata tidak semudah itu dan di situ kemampuan bahasa Jepang saya sama sekali tidak mengalami perkembangan. Saya berpikir akan lebih cepat jika saya belajar di Jepang, sehingga saya belajar bahasa Jepang selama beberapa tahun di sekolah bahasa di Tokyo.
Saya melakukan banyak pekerjaan paruh waktu untuk membantu biaya hidup saya, tetapi di mana pun bekerja saya tidak bisa bertahan lama. Walaupun begitu, setelah lulus saya masih tetap ingin bekerja di Tokyo. Alasannya bersifat pribadi. Saat itu saya tengah menjalin hubungan dengan orang Taiwan (yang menjadi istri saya saat ini) yang berada di Tokyo. Setelah lulus sekolah, saya tidak bisa langsung menemukan pekerjaan, sehingga mengalami masa-masa yang sulit. Masa tinggal saya di Jepang hampir mendekati batas waktunya, sehingga saya merasa frustasi. Di saat itu saya mendengar tentang perusahaan saya bekerja saat ini, dari teman saya yang sudah bekerja di TOPRANK. Kesukaan saya terhadap mobil menjadi faktor penentu, dan saya diterima di perusahaan tersebut.

Memiliki teman dan hobi membuat saya bisa menikmati waktu pulang kerja dan akhir pekan saya 100%!

Nakandala Namal Attractive to live in Tokyo

Belakangan ini, saya senang pergi minum-minum bersama rekan kerja setelah pulang kantor, meskipun saat ini kesempatannya berkurang karena telah memiliki anak. Saya menyukai budaya yang bebas untuk pergi minum-minum, dan bisa bercerita tentang pekerjaan atau permainan dengan santai. Bir yang diminum setelah bekerja rasanya sangat enak. Selain itu, bisa merasakan hidup mandiri dengan bebas juga menjadi salah satu daya tarik dari Tokyo. Di negara asal saya Sri Lanka, kebanyakan orang hidup bersama dengan orang tua, sehingga sulit untuk mendapatkan kemandirian dan kebebasan dalam arti yang sesungguhnya sebelum Anda mencapai usia tertentu. Bisa menyewa rumah dan memasak sendiri di usia muda menjadi pengalaman hidup yang sangat berharga bagi saya.
Saya mempunyai 2 hobi yang dilakukan di akhir pekan. Yang pertama adalah fotografi. Saya menikmati fotografi pemandangan dengan menggunakan kamera SLR buatan Jepang. Di Tokyo banyak tempat untuk mengambil foto, sehingga saya tidak pernah merasa bosan. Akhir-akhir ini saya juga banyak mengambil foto anak kecil. Hobi lain saya adalah karaoke. Saya suka menyanyi. Di Sri Lanka tidak ada budaya karaoke, sehingga ketika di Tokyo saya benar-benar menikmatinya. Ketika berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemui di Tokyo, Anda akan merasa mereka begitu sopan dan hangat. Saya sangat menyukainya karena membuat saya merasa nyaman.

Wawancara dengan perusahaan

Pusat Perencanaan Perusahaan Naoto Inagaki

Saya yakin Anda semua memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi Anda dan membantu Jepang menjadi negara yang lebih berwawasan terbuka ke luar

Nakandala Namal Corporate Message

Dengan bekerja bersama orang-orang dari luar negeri, kami dapat memperluas perspektif dan potensi kami. Menjalankan bisnis bersama dengan karyawan lokal membuat kami dapat menemukan hal-hal yang selama ini tidak terlihat oleh kami, dan bisa bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya tidak pernah kami temui. Sejak kami mulai merekrut tenaga kerja asing dan orang Jepang yang memiliki pengalaman kerja di luar negeri, performa perusahaan tumbuh hampir 2 kali lipat. Ini disebabkan karena kami dapat memasuki pasar baru. Orang-orang dari seluruh dunia datang ke Tokyo dan banyak juga orang Jepang yang berkiprah di kancah internasional. Mungkin beberapa dari mereka hanya ingin bekerja di Jepang, tetapi jika bekerja di Jepang, mereka bisa memiliki potensi untuk menjadi sumber daya manusia yang menjembatani Jepang dan negara asal mereka. Jepang adalah negara yang kaya dan modern, tetapi juga merupakan negara kepulauan yang tertutup.
Kami percaya bahwa orang asing yang bekerja di Jepang dapat membantu Jepang untuk lebih terbuka terhadap dunia luar dan mengembangkan banyak potensi. Ada hal-hal yang tidak ditemukan di negara asal tetapi ada di Jepang, dan sebaliknya. Upaya untuk menutup celah perbedaan tersebut menjadi peluang bagi kedua belah pihak. Saya berharap Anda sekalian bisa menemukan hal tersebut dan menjadi sumber daya yang bisa mengisi peluang, serta bekerja bahu membahu dengan orang Jepang.

BACK